ISU-ISU SOSIOSAINTIFIK
APERSEPSI |
Masalah limbah sampah plastik mejadi polemik di Indonesia. Ada kebijakan
pembatasan penggunaan plastik namun
nyatanya masyarakat masih banyak menggunakan plastik yang dianggap
efisien dan praktis sehingga limbah plastik semakin menggunung. Selain itu,
pemerintah pun kurang memperhatikan mengenai penanganan limbah plastik tersebut. Nah, Bagaimana tanggapan Anda jika penanganan sampah
plastik dengan cara dibakar? |
PIHAK PRO |
Tuliskan kebutuhan
data pro pada isu-isu Sosiosaintifik (Andadapat menggunakan tabel/grafik
data/link video) yang berkaitan dengan isu-isu sosiosaintifik! Ø DATA PENDUKUNG 1 Berdasarkan observasi, masyarakat pedesaan lebih suka mengelola sampah plastik dengan metode pembakaran. Pembakaran sampah plastik merupakan salah satu cara yang efektif dan cepat untuk menghilangkan timbunan sampah, bakteri patogen dan membuat lingkungan menjadi bersih. Selain karena harganya murah, mudah dan tersedianya lahan untuk membakar sampah, faktor lain yang mendukung masyarakat lebih suka membakar sampah karena pengelolaan dari sampah pemerintah yang belum menyeluruh sampai pedesaan. Ø DATA PENDUKUNG 2 Salah satu pengusaha tahu di Desa Tropodo mengakui bahwa pemanfaatan limbah plastik impor di sentra industri tahu sudah berlangsung lebih dari 20 tahun. Penggunakan sampah plastik sebagai bahan bakar untuk memasak kedelai menjadi tahu, salah satunya harga tahu dapat bersaing karena produksi bahan bakar yang dikeluarkan tidak menguras biaya besar. Ø DATA PENDUKUNG 3 Peneliti Pusat Penelitian Kimia LIPI, Witta
Kartika dalam ulasannya mengatakan, plastic harus
dibakar di atas suhu 600 derajat celcius sehingga tidak menghasilkan dioksin.
Pola pembakaran seperti ini harus dilakukan dengan alat khusus seperti
pembangkit listrik tenaga sampah yang bisa membakar di atas suhu 700 derajat
celcius (Sumber : https://www.beritasatu.com/nasional/586963/plastik-akan-lebih-aman-jika-dibakar-di-suhu-tinggi) |
PIHAK KONTRA |
Tuliskan kebutuhan
data kontra pada isu-isu Sosiosaintifik (Andadapat menggunakan tabel/grafik
data/link video) yang berkaitan dengan isu-isu sosiosaintifik! Ø DATA PENDUKUNG 1 Membakar plastik ternyata sangat berbahaya bagi kesehatan.
Ketika membakar plastik, tanpa kita sadari terjadi pelepasan beberapa zat
berbahaya ke udara, seperti karbon monoksida, dioksin dan furan, volatil,
serta partikel lainnya. Dioksin
merupakan hasil samping dari sintesa kimia pada proses pembakaran zat organik
yang bercampur dengan dengan bahan yang mengandung unsur halogen. Hasil
penelitian Nakao, et al (2005) yaitu
tentang pembentukan dioksin pada
pembakaran sampah plastik yang mengandung klorin menghasilkan peningkatan
jumlah total poliklorinated dioksin yang tidak baik pada asap maupun abunya. (Sumber : Cristina Winarti, Jurnal Litbang Vol. XV No. 1 Juni 2019 Hal 65-76 dikases https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/42238/1/prosiding%20seminar%20teknologi%20inovatif%20pasca%20panen52.pdf) Zat-zat tersebut sangat rawan untuk tubuh kita.
Berikut akan diuraikan beberapa dampak kesehatan dari masing-masing zat yang
dihasilkan dari pembakaran sampah plastik: 1. Pusing dan sakit kepala 2. Gangguan
penglihatan dan penurunan kesadaran 3. Memicu kanker 4. Kecacatan
janin dan memengaruhi hormon 5. Gangguan pernafasan (Sumber :https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2697180/jangan-bakar-plastik-mulai-sekarang-ini-bahayanya ) Ø DATA PENDUKUNG 2 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah.
Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Novrizal Tahar mengungkapkan, dalam UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah secara eksplisit ditegaskan tidak diperkenankan untuk melakukan
pembakaran sampah. Ø DATA PENDUKUNG 3 Pembakaran limbah plastik juga dapat meningkatkan emisi gas CO2 yang menyebabkan pemanasan global warming. Berikut ini data peningkatan emisi gas CO2 dari tahun ke tahun. (Sumber : Jurnal Litbang Vol. XV No. 1 Juni 2019 Hal 65-76) |
PERTANYAAN KONTEN |
Materi Pokok : Hidrokarbon dan Minyak Bumi 1.
Apa bahan
dasar atau bahan baku pembuatan plastik ? 2.
Senyawa
hidrokarbon apa yang terkandung dalam plastik? 3.
Bagaimana
proses pembakaran senyawa hidrokarbon secara sempurna dan tidak sempurna? 4.
Senyawa apa
yang dihasilkan dari pembakaran plastik? |
PERTANYAAN BERKAITAN AKTIVITAS PRO-KONTRA |
1.
Apakah Kamu setuju atau tidak setuju jika penanganan sampah
plastik dengan cara dibakar?. Harap
tuliskan ide atau alasan terkait dengan pendapatmu tersebut! 2.
Jika seseorang
tidak setuju dengan pendapat yang Kamu ungkapkan dalam pertanyaan pertama, ia
mungkin memiliki beberapa alasan. Menurutmu, apa alasan orang tersebut menolak
pendapatmu? 3.
Jikaada seseorang menjadi tidak setuju dengan pendapatmu
(pernyataanmu pada nomor 1 ), dikarenakan menerima pemahaman dari pernyataan
orang lain (jawabanmu pada nomor 2), bagaimana kamu untuk meyakinkan orang
tersebut untuk sependapat denganmu (sebagaimana pernyataanpadanomor 1). 4.
Jika kamu diminta
untuk memberikan bukti untuk mendukung pendapatmu sendiri dalam pertanyaan 1
atau 3, apa buktinya?. |
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM INQUIRY
MENGANALISIS SIFAT GARAM
HIDROLISIS
A.
Analisis Situasi
Gambar 1. Petani melakukan pemupukan
Semua
orang tentu telah mengetahui bahwa garam berasal dari pengkristalan air laut.
Garam merupakan senyawa yang dihasilkan dari reaksi antara larutan asam dengan
larutan basa. Dalam kehidupan sehari-hari terdapat berbagai macam senyawa garam
yang sering dimanfaatkan. Salah satunya adalah Ammonium sulfat. Ammonium sulfat
merupakan senyawa garam yang sering dimanfaatkan sebagai pupuk pertanian.
Ammonium sulfat sering disebut sebagai pupuk ZA. Petani
biasanya menggunakan pupuk ZA (Zwavelzuur Ammonium) dengan
takaran yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Pupuk ZA merupakan pupuk kimia buatan yang digunakan untuk memberi
tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman. Fungsi dari pupuk ini adalah
menurunkan pH tanah yang bersifat basa dan menjadikan tanaman lebih hijau dan
subur.
Gambar 2. (kiri) sebelum pemberian pupuk, (kanan) setelah pemberian pupuk
Pada Gambar 2, terlihat bahwa sebelum diberi
pupuk ZA tanaman terlihat kurang subur akibat kondisi tanah yang terlalu basa.
Tetapi setelah diberi pupuk ZA, tanaman padi menjadi subur dan lebih hijau. Hal
ini menunjukkan bahwa dengan memberikan pupuk ZA, tanah akan menjadi netral dan
tanaman tumbuh dengan baik. Bagaimana hal itu bisa terjadi?
B.
Rumusan Masalah
Bagaimana cara menganalisis sifat-sifat garam
yang mengalami hidrolisis?
C.
Tujuan Percobaan
Siswa mendeskripsikan sifat beberapa larutan
garam, untuk menemukan hubungan antara ion-ion pembentuk garam dengan sifat
larutan garam
D.
Variabel
a.
Variabel bebas: jenis
larutan garam
b.
Variabel terikat: warna perubahan kertas lakmus dan pH indikator universal
c.
Variabel control: volume larutan yang ditempatkan pada plat tetes
E.
Hipotesis
Garam tidak hanya bersifat netral melainkan
dapat bersifat asam maupun basa.
Sifat yang dihasilkan oleh garam yang
terhidrolisis tergantung pada penyusunnya.
F.
Alat dan Bahan
Alat |
Bahan |
1.
Beaker glass 2.
Pipet tetes 3.
Tabung reaksi 4.
Kertas lakmus 5.
Indikator Universal 6.
Kertas label 7.
Pengaduk 8.
Corong 9.
Gelas ukur 10.
Plat Tetes 11.
gunting 12.
kabel 13.
tisu |
1.
Larutan garam dapur (NaCl) 2.
Larutan pupuk ZA ((NH4)2SO4) 3.
Larutan Natrium bikarbonat (NaHCO3) 4.
Larutan Natrium asetat (CH3COONa) 5.
Larutan Kalium klorida (KCl) |
Tuliskan alat, bahan serta kuantitas untuk
percobaan yang akan dilakukan
Alat |
Kuantitas |
Kegunaan |
|
|
|
|
Bahan |
Kuantitas |
Kegunaan |
|
|
|
|
G.
Cara Kerja
1.
Tahapan Persiapan Alat dan
Bahan
2.
Pelaksanaan percobaan
(Panduan untuk guru)
●
siapkan
plat tetes dan letakkan potongan kertas lakmus merah dan biru
●
teteskan
larutan uji yang telah disediakan pada kertas lakmus yang terletak pada lekukan
plat tetes
●
dengan
cara yang sama, uji pula larutan garam dengan pH indikator universal amati dan
catat perubahan warna kertas pada lembar pengamatan
3.
Detail Amatan yang Perlu
Diperhatikan : Perubahan warna pada kertas lakmus dan indikator
universal
H.
Hasil
(Panduan untuk guru)
1.
Berdasarkan
percobaan yang telah kalian lakukan, kelompokkan larutan garam yang merubah
lakmus merah menjadi biru, lakmus merah tetap merah, lakmus biru menjadi merah,
lakmus biru tetap biru
Perubahan warna kertas lakmus |
Larutan garam |
Merah menjadi biru |
|
Merah tetap merah |
|
Biru menjadi merah |
|
Biru tetap biru |
|
2.
Kelompokkan
masing-masing larutan garam yang merubah kertas lakmus dengan hasil akhir merah
semua dan biru semua!
Hasil Akhir Warna Kertas Lakmus |
Larutan garam |
Merah semua |
|
Merah semua |
|
3.
Tentukan
sifat dari masing-masing larutan garam tersebut !
Larutan Garam |
Sifat (asam, basa, atau netral) |
|
|
|
|
|
4.
Sebutkan
garam mana saja yang mengalami hidrolisis ?
5.
Bagaimana
ciri-ciri garam yang mengalami hidrolisis berdasarkan percobaan diatas ?
I.
Pembahasan
Mendeskripsikan ciri dan sifat garam yang dapat
mengalami hidrolisis
J.
Simpulan
Simpulan sesuai dengan
praktikum siswa. Siswa dapat menentukan sifat - sifat garam yang dapat mengalami hidrolisis
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM SMALL SCALE
LABORATORY
PERBEDAAN
REAKSI EKSOTERM & ENDOTERM
A. Analisis Situasi
Gambar
1. Mencairnya es batu Gambar 2.
Pembakaran kayu bakar
Beberapa
contoh reaksi kimia dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti
melelehnya es, serta dalam proses kegiatan perkemahan, ada sesi dilaksanakannya
api unggun, mengakibatkan tubuh yang dekat dengan posisi api unggun akan terasa
panas Hal itu pastinya ada perubahan
energi yang menyertai dari proses tersebut, baik energi yang diserap atau
energi yang dilepas. Dalam praktikum ini, siswa diharapkan untuk mengetahui
perbedaan reaksi eksoterm dan endoterm dengan beberapa bahan yang bisa
ditemukan di lingkungan sekitar dan dilakukan dalam jumlah yang lebih
kecil.
B.
Rumusan Masalah
1. Perubahan apa yang terjadi ketika air ditambah dengan serbuk CaC2
(kalsium karbida) maupun CH4N2O (urea) ?
2. Termasuk reaksi eksoterm atau endotermkah dari beberapa perubahan tersebut?
C.
Tujuan Percobaan
1. Menganalisis perubahan yang terjadi ketika
air ditambah dengan serbuk kalsium karbida maupun urea
2. Mendeskrepsikan reaksi eksoterm dan endoterm
berdasarkan perubahan yang terjadi
D.
Variabel
Anda dapat menuliskan jenis-jenis variable yang
mencakup:
- Variabel
bebas: serbuk kalsium karbida dan urea
- Variabel
terikat: perubahan suhu
- Variabel kontrol: Volume air
E.
Hipotesis
Terjadinya perubahan suhu dan perpindahan kalor dari system maupun lingkungan
F.
Alat dan Bahan
Daftar alat dan bahan yang tersedia:
1. Gelas kimia plastik 5 mL |
5. Serbuk kalsium karbida |
2. Termometer digital |
6. Urea |
3. Sendok kopi kecil |
7. Kapas |
4. Cup plastik kecil |
8. Plastisin |
Alat |
Kuantitas |
Kegunaan |
Gelas kimia plastik 5 mL |
1 |
Wadah larutan |
Sendok kopi kecil |
1 |
Mengambil serbuk |
Termometer digital |
1 |
Mengukur suhu dan pengaduk |
Gelas plastik kecil |
1 |
Rangkaian calorimeter u |
Plastisin |
1 |
Menempelkan gelas kimia kedalam cup |
Kapas |
1 |
Menutupi gelas kimia untuk tidak terpengaruh
terhadap suhu lingkungan |
Bahan |
|
Kegunaan |
Serbuk kalsium karbida |
1 sendok |
Reagen |
Urea |
1 sendok |
Reagen |
Air |
4 mL |
Pelarut |
G.
Cara Kerja
1.
Tahapan Persiapan Alat dan Bahan
Memubuat rangkaian kalorimeter kecil dan sederhana :
Menempelkan plastisin dibawah gelas
kimia 5 mL untuk diletakkan di gelas kimia yang lebih besar, kemudian diisi
kapas di sekeliling gelas kimia kecil tersebut.
2.
Pelaksanaan percobaan
1.
Masukkan air 4 mL kedalam gelas kimia ukuran 5
mL
2.
Ukur suhu air dengan thermometer digital
sebelum dimasukkan reagen
3.
Ambillah serbuk kalsium karbida dan urea masing
- masing 1 sendok
4.
Masukkan serbuk yang sudah diambil kedalam
gelas kimia yang kecil
5.
Tutup gelas kimia menggunakan kapas dengan
cepat
6.
Aduk larutan menggunakan thermometer digital
yang sudah ada di dalam gelas kimia
3.
Detail Amatan yang Perlu
Diperhatikan
Amati perubahan yang terjadi pada gelas kimia
H.
Hasil
Percobaan |
Cairan |
Suhu awal (0C) |
Setelah ditambah |
Suhu akhir (0C) |
1 |
Air |
|
Serbuk kalsium karbida |
|
2 |
Air |
|
Urea |
|
Tuliskan perubahan apa saja yang terjadi
setelah dilakukan beberapa percobaan tersebut!
Percobaan 1:
1…..
2…..
Percobaan 2:
1…..
2…..
I.
Pembahasan
-
Sebutkan sistem dan lingkungan yang terdapat
dalam praktikum ini!
-
Jelaskan perbedaan reaksi eksoterm dan
endoterm!
-
Termasuk percobaan mana yang merupakan reaksi
eksoterm, dan mana yang endoterm!
-
Apa yang menyebabkan percobaan tersebut
dikatakan reaksi eksoterm maupun endoterm!
J.
Simpulan
-
Siswa menuliskan perubahan yang terjadi ketika
air ditambah dengan serbuk kalsium karbida maupun urea.
-
Siswa menentukan percobaan tersebut termasuk
reaksi eksoterm atau endoterm.
PBJL-STEM
Pengolahan Air Sadah
Step 1 Identification of Social Issues |
Argument/Statement/Finding |
||||||||
Sample Social Issue |
Kondisi Air di daerah Semarang termasuk air yang memiliki kandungan
kesadahan yang cukup tinggi. hal itu dibuktikan dengan fenomena terbentuknya endapan
kerak (scale) dari kapur di dasar panci saat memasak air asli dari
Semarang serta adanya indikasi pemborosan air saat mencuci baju menggunakan
sabun dikarenakan sulitnya sabun untuk membentuk busa (foaming). Terkai kondisi tersebut, hal ini diperkuat dengan data pada jurnal
penelitian oleh Rahayu Astuti dari FKM Unimus yang mengambil lokasi
penelitian di Kelurahan Sendangguwo, Tembalang
Semarang. serta dalam penelitian Anita Kurnia dari FMIPA UNDIP yang
mengambil lokasi penelitian di Desa Kalongan, Kec.
Ungaran Semarang |
||||||||
Step 2 Identification of Potential Solution |
Argument/Statement/Finding Pengarahan kepada
peserta didik untuk memecahkan masalah, diharapkan akan muncul solusi dari
siswa seperti produk penjernihan air |
||||||||
Sample Potential Solution |
|
||||||||
Step 3 Need for Knowledge |
Argument/Statement/Finding Pertanyaan
Panduan: Untuk membuat prototipe solusi yang Anda pikirkan, persiapan apa
yang Anda lakukan sebelumnya? |
||||||||
Sample Need for
Knowledge |
Contoh: Agar pesdik berhasil membuat prototipe yang telah dirancang guna
menanggapi masalah kesadahan air, berikut langkah dan persiapan yang akan kami lakukan: 1 Saya akan membagi pesdik menjadi beberapa kelompok untuk dapat menyelesaikan
tugas ini serta sedikit memberithu terkait tujuan pembelajaran kali ini 2. Setelah terbentuk kelompok, saya ingin pesdik mengetahui secara
langsung fenomena kesadahan air, dikarenakan cara pembuktian air sadah cukup mudah. saya akan memberi tugas ke pesdik
untuk: - Memasak air (sampel air
Semarang) - Memasak air galon/mineral
botolan - Mengamati perubahan yang ada
pada kedua sampel - Mengamati berapa lama dan banyaknya volume busa dan buih yang terbentuk pada saat mencuci baju 3. Setelah selesai pembuktian, saya akan mengarahkan pesdik untuk membaca
artikel-jurnal tentang kesadahan air terkait pemilihan produk pengolahan
(pemanasan, penukaran ion, atau zeolit) terkait pengolahan air sadah 4. Step selanjutnya saya akan mengarahkan pes-dik untuk melakukan percobaan mandiri berdasarkan referensi yang telah mereka cari, pes-dik
akan memulai trial and error 6. Pesdik juga diarahkan untuk menganalisis
kemungkinan biaya produk untuk penetapan harga nanti 7. Pesdik yang lain juga diarahkan untuk membantu mendesain poster atau pamflet dari produk guna branding melalui aplikasi desain
grafis (canva, corel, adobe photoshop) Materi pendukung :
|
||||||||
Step 4 Decision-making |
Argument/Statement/Finding Pertanyaan
Panduan: Setelah semua pertimbangan dan penelitian, apa desain akhir dari
produk yang akan Anda hasilkan? |
||||||||
Sample
Decision-making |
Contoh penyelesaian tekhnik filtrasi Desain Akhir : Alat filtrasi kesadahan air
sederhana Nama : FilChem (Filterisasi Chemistry ) Tipe produk : Alat Referensi harga : minimalis > 100 ribu (menggunakan botol bekas) |
||||||||
Step 5 Development of the product |
Argument/Statement/Finding Pertanyaan
Panduan: Bagaimana proses pembuatan prototipe produk? |
||||||||
Format |
Alat-Bahan: 1. Sampel air Semarang asli 2. Botol mineral besar (1L) atau Pipa PVC 3. pasir kuarsa 4. batu kerikil 5. Ijuk 6. karbon aktif 7. pH meter/kertas indikator 8. Kran 9. Gergaji 10.
Parang 11.
Bor kecil 12. Drum Prosedur langkah
demi langkah: a.
Membuat pipa penyaringan -
Pesdik mempersiapkan alat dan bahan -
ambil pipa pvc dimeter 0,75 inci dengan panjang
35 cm -
pipa pvc dilubangi teratur sepanjang 20 cm -
Bagian pipa yang dilubangi dibalut dengan ijuk
lalu diikat menggunakan plastik -
Salah satu ujung pipa dibuat ulir
Pipa penyaring
dipasang pada drum pengendapan dan penyaringan dengan jarak 10 cm dari dasar
drum
-
Buat lubang dengan bor 10 cm dari dasar pada
dinding drum untuk untuk pipa penyaring -
Pasang pipa penyaring yang sudah dibalut pada
sokletyg sudah tersedia -
Pasang kran -
Buat lubang pada dasar drum dengan tutup
-
buat lubang untuk pemasangan pipa penyaring
dengan jarak 10 cm dari dasar drum -
isi drum berturut-turut dengan kerikil setebal 20
cm, ijuk 5 cm, arang 10 cm, ijuk 10 cm
-
Drum pengendapan dan penyaringan disusun
bertingkat -
Kran-kran ditutup dan air diisikn ke dalam drum
pengendapan -
Setelah 30 menit air dari drum pengendapan
dialirkan kedalam drum penyaringan -
Aliran air yang keluar dari drum penyaringan
disesuaikan dengan air yang dimasukan ke dalam drum pengendapan Tautan video : Pipa pvc : https://youtu.be/yOEDZ5xer8o Botol mineral : https://youtu.be/0KozcywBkK4 |
||||||||
Step 6 Test and evaluation of the solution |
Argument/Statement/Finding Panduan: Uji coba
produk dan kumpulkan evaluasi mereka tentang produk sesuai dengan rubrik
berikut: |
||||||||
Rubric |
Melalui google form maupun angket : Efisiensi-Efektivitas produk (skala nominal 1-5) alat ini bermanfaat dan mudah dibuat serta digunakan 5 = sangat setuju 4 = setuju 3 = cukup 2 = kurang setuju 1 = sangat tidak setuju Kreativitas Visual produk ini dapat mengimplementasikan kreativitas siswa (skala nominal 1-5) 5 = sangat setuju 4 = setuju 3 = cukup 2 = kurang setuju 1 = sangat tidak setuju Keunikan produk ini memiliki nilai keunikan dan estetika (skala nominal 1-5) 5 = sangat setuju 4 = setuju 3 = cukup 2 = kurang setuju 1 = sangat tidak setuju Daya pasar Produk ini dapat bermanfaat dan dapat diperjualbelikan (skala nominal 1-5) 5 = sangat setuju 4 = setuju 3 = cukup 2 = kurang setuju 1 = sangat tidak setuju |
||||||||
Step 7 Socialization and completion decision stage |
Argument/Statement/Finding Buatlah
infografis atau poster sederhana yang menampilkan prototipe kemasan akhir
produk Anda termasuk bahan/bahan dan manfaat yang ditawarkan produk tersebut. |
||||||||
Sample
Infographic/Poster |
Dibuat siswa |
STEM Projects
Step 1
|
Argument/Statement/Finding Ketapang (Terminalia catappa) Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Famili :
Combretaceae Pohon
Ketapang (Terminalia Cattapa) tertata rapi di halam sekolah, jika di
musim penghujan akan terlihat rindang dan asri yang menunjukkan wajah sekolah
yang merupakan Sekolah Adiwiyata Mandiri. Namun apa daya, jika musim kemarau
dating daun berguguran dan berserakan di halaman sekolah, menumpuk dan
membuat berubahnya wajah sekolah. Pohon Ketapang Jika daun-daun kering
berserakan di halaman kita pegang dan kita Menumpuknya daun ketepeng di
sekolah. Daun ketapang kering yang sudah jatuh dari pohonnya atau daun yang
sudah kering. Warna yang dihasilkan oleh daun ketapang ini berupa warna
kuning kecoklatan. Zat yang digunakan sebagai pewarna ialah tanin.Dalam daun
ketapang terkandung tannin sebesar 12,5%(hasil analisis awal di Badan
Penelitian dan Konsultasi Industri, Laboratorium Penelitian dan konsultasi
Industri Surabaya- Jawa Timur). Kadar tanin pada daun ketapang tersebut cukup tinggi. Pewarna dari daun ketapang
ini diharapkan menjadi pengganti warna sintetis. Pengaplikasiannya pun
cenderung mudah serta limbah yang dihasilkan mudah terurai oleh alam.
Sehingga, lingkungan pun tidak rusak.
|
|||||||||||||||||||||||
Sample Social Issue |
Membuat sebuah produk yang memanfaatkan sampah daun ketapang yang
bermanfaat di masa pandemi dengan
sumber daya sederhana di sekolah. |
|||||||||||||||||||||||
Step 2 Identification of Potential Solution |
Argument/Statement/Finding Pengarahan
kepada peserta didik untuk memecahkan masalah, dan muncul solusi dari siswa
seperti
|
|||||||||||||||||||||||
Sample Potential Solution |
|
|||||||||||||||||||||||
Step 3 Need for Knowledge |
Argument/Statement/Finding Apa saja yang
diperlukan untuk mewujudkan produk tersebut |
|||||||||||||||||||||||
Sample Need for
Knowledge |
Contoh: Agar berhasil
membuat prototipe yang ingin saya buat dalam menanggapi masalah sosial yang
saya identifikasi, persiapan berikut dilakukan: 1.
Saya meneliti dan membaca artikel tentang tanaman
Ketapang(Terminalia Cattapa) yang saya rencanakan untuk membuat sebuah produk
manfaat, penanganan dan persiapannya, dan kemungkinan adanya produk lain yang
lebih ekonomis dari bahan dasar daun terminalia Cattapa. 2.
Saya mensurvei jumlah daun ketapang yang dihasilkan
halaman sekolah, mensurvey tempat pewarnaan kain dan kemungkinan apa yang bisa di munculkan dari
kain hasil pewarnaan menggunakan pewarna daun ketapang. 3.
Saya menetapkan untuk membuat masker kain karena masih dalam masa
pandemi sehingga akan
mengurangi biaya pembelian masker sekali pakai. 4.
Saya melakukan trial and error kombinasi produk alami
untuk menciptakan proporsi yang tepat untuk menghasilkan warna yang tepat dan
cerah. 5.
Saya mencari wadah yang memungkinkan untuk proses
mordating kain menggunakan tawas sehingga aman bagi lingkungan. 6.
Saya juga mempelajari cara mendesain kemasan dan
branding produk melalui aplikasi online- Canva.com 7.
Terakhir, saya menganalisis kemungkinan biaya produk
untuk penetapan harga nanti https://youtu.be/Aun2LegrouQ daun ketapang pd tanaman https://youtu.be/6gTFKTB9WnE pencari sampah daun ketapang untuk ikan hias https://youtu.be/xK_vboK7E3I cara mengolah daun https://youtu.be/dDoG9UOXK2I cara membuat masker kain |
|||||||||||||||||||||||
Step 4 Decision-making |
Argument/Statement/Finding Pertanyaan
Panduan: Setelah semua pertimbangan dan penelitian, apa desain akhir dari
produk yang akan Anda hasilkan? |
|||||||||||||||||||||||
Sample
Decision-making |
Desain Akhir: Nama: MASTER CAT (Masker Terminalia Cattapa) Tipe produk:
Masker Kain Bahan-bahan: 1.
Daun ketapang, sebagai bahan utama pembuatan warna. 2.
Kain, sebagai media pewarnaan. 3.
Air, digunakan untuk mengekstrak warna dari daun
ketapang. 4.
Tawas, untuk mengikat warana supaya tidak luntur dan
untuk mordanting kain sebelum pewarnaan Desain sederhana
|
|||||||||||||||||||||||
Step 5 Development of the product |
Argument/Statement/Finding Pertanyaan
Panduan: Bagaimana proses pembuatan prototipe produk? |
|||||||||||||||||||||||
Format |
Bahan/Bahan: Prosedur langkah
demi langkah: Tautan video: Pembuatan pewarna 1.
Pengambilan daun ketapang kering. Daun ketapang kering dari limbah yang ada di
sekolah, tepatnya SMA Negeri 1 Purworejo. 2.
Memisahkan daun ketapang dengan tulang daunnya kemudian
dipotong menjadi bagian yang kecil-kecil. 3.
Membersihkan daun ketapang dari kotoran yang menempel
dengan cara mencucinya. 4.
Menjemur daun ketapang hingga kering. 5.
Merebus daun ketapang selama kurang lebih 45 menit
hingga 1 jam (daun ketapang yang digunakan sebanyak 50 gram dan air 1 liter). 6.
Tunggu hingga dingin, kemudian saring air rebusan
tersebut supaya bersih dari kotoran yang tertinggal sehingga hasil pewarnaan
akan bagus. Proses pewarnaan
pada kain 1.
Sebelum diberi pewarna kain dimordanting terlebih
dahulu dengan tawas selama kurang lebih 1 hari. 2.
Kain yang telah dimordanting dijemur hingga kering. 3.
Siapkan ekstrak daun ketapang yang telah disiapkan. 4.
Siapkan kain yang telah dimordanting kemudian buat
motif sesuai selera, dengan cara mengikat kain tersebut dengan karet gelang
hingga membentuk motif yang diinginkan. 5.
Siram atau celupkan kain dengan pewarna ekstrak daun
ketapang. Ratakan warna. Proses pewarnaan ini cukup dilakukan selama 2 menit
hingga 3 menit. 6.
Lepaskan karet yang digunakan untuk mengikat kain. 7.
Angin – anginkan kain yang telah diwarnai, hindari
kotak langsung dengan matahari. Tunggu hingga kering. 8.
Setelah kering rendam kain yang telah diwarnai dengan
tawas selama kurang lebih 1 jam. Setelah 1 jam bilas
kain dengan air bersih hingga warna air bekas bilasan jernih. Keringkan
dengan cara diangin-anginkan tanpa kontak dengan matahari secara langsung. 9.
Kain siap digunakan sesuai keinginan. Dalam hal ini dibuat masker karena kita masih dalam keadaan
menghadapi pandemi sebagai salah satu pencegahan penyebaran covid-19.
Daun ketapang kering yg sudah
dipotong Pewarna daun ketapang
Contoh pembuatan motif Fiksasi warna mengunakan
tawas
Hasil Kain yang di
warnai Gambar
Masker hasil
Perhitungan biaya
produksi meliputi biaya investasi alat dan biaya tidak tetap. Disajikan
sebagai berikut Tabel Investasi Alat Biaya
penyusutan/bulan(20xProduksi) =Total
investasi/umur alat (66.000/20) = 3.300 Biaya tidak tetap 2. Total Biaya
Produksi Jumlah
keseluruhan biaya tiap produksi 30 pcs MASTER CAT Total biaya = Biaya Investasi Alat + Biaya Tidak
Tetap = Rp 3.300 + Rp 139.500 = Rp 142.800 3. Harga Pokok Produksi (HPP) Merupakan harga
pokok dari produk MASTER CAT, dimana jika tiap produk (1 pcs ) dijual dengan
harga tersebut, maka produsen tidak untung dan juga tidak rugi. HPP
ditentukan untuk menentukan harga jual produk. HPP = Total Biaya Produksi/ Jumlah produksi = Rp 142.800 / 30 = Rp 4760 4. Harga Jual Produk Dengan
pertimbangan HPP dan produk pesaing yang mirip dengan MASTER CAT, maka
ditetapkan harga MASTER CAT ini sebesar Rp 7.000/pcs dari produsen, dengan
harapan ditingkat konsumen harganya adalah Rp 7.500 – Rp 8.000 per pcs. 5. Penerimaan Kotor Jumlah penerimaan
uang yang didapatkan oleh produsen, Penerimaan Kotor = Harga Jual x Jumlah produk =
Rp 7.000 x 30 = Rp 210.000 6. Pendapatan Bersih(Laba) Pendapatan
setelah dipotong biaya produksi, Laba = Penerimaan Kotor
– Biaya Produksi =
Rp 210.000 – Rp 142.800 = Rp 67.200 Jadi perkiraan
pendapatan untuk satu kali produksi (30 pcs MASTER CAT) adalah Rp 67.200,-.
Apabila diasumsikan dalam satu bulan 20 kali produksi maka, laba yang didapat
produsen adalah Rp 67.200 x 20 = Rp 1.344.000/bulan |
|||||||||||||||||||||||
Step 6 Test and evaluation of the solution |
Argument/Statement/Finding Panduan: Uji coba
produk dan kumpulkan evaluasi mereka tentang produk sesuai dengan rubrik
berikut: |
|||||||||||||||||||||||
Rubric |
A.
Harga Produk 1.
Sangat Mahal 2.
Mahal 3.
Sangat Murah 4.
Murah 5.
Standar B.
Kualitas Kain 1.
Kasar sekali 2.
Kasar 3.
Berserat 4.
Halus 5.
Halus Sekali C.
Estetika/Desain 1.
Tidak Menarik 2.
Kurang Menarik 3.
Biasa / Standar 4.
Menarik 5.
Artistik D.
Kenyamanan 1.
Kaku Sekali 2.
Kaku 3.
Biasa 4.
Kurang kaku 5.
Lemas E.
Inovasi 1.
Tidak Inovatif 2.
Kurang Inovatif 3.
Inovatif 4.
Sangat Inovatif 5.
Perlu di kembangkan Saran dan Masukan : ……………………………………. |
|||||||||||||||||||||||
Step 7 Socialization and completion decision stage |
Argument/Statement/Finding Buatlah
infografis atau poster sederhana yang menampilkan prototipe kemasan akhir
produk Anda termasuk bahan/bahan dan manfaat yang ditawarkan produk tersebut. |
|||||||||||||||||||||||
Sample
Infographic/Poster |
|
Komentar
Posting Komentar