Kau tau, kita sama
Kita sama-sama pernah
dengan sangat mencintai Alam-Nya,
Kita sama-sama pernah
berkunjung ke alam-Nya
Kita sama-sama sering
menuliskan tentang bait aksara alam-Nya
Meski tak pernah
berjalan bersama
Aku ingat, kau pernah
ucap
Suatu hari kita harus
sama-sama mendaki bersama
Satu gunung yang sama
Dengan perjalanan bersama
Dan kuharap
Pada tujuan pendakian
yang nyatapun, kelak bersama – ucapmu
Sebelum akhirnya
kalimat sederhana ini sudah tak pernah hadir di dalam notifikasi lagi.
Aku sesekali membaca bait usang yang kini telah hilang
Bukan tentang senja –
fajar
Bukan pula tentang
bagaimana ku meraih puncak-puncak megah yang menawarkan keindahan
Ada perjuangan yang
lebih dari itu
Lebih dari yang kau
tau, tentang usahaku menghargaimu – tulismu dulu.
Kini, setelah sekian
purnama berlalu
Setelah sekian waktu
berganti
Sekian pula
bayanganmu semakin tak hadir.
Ku putuskan pada hari
dimana kau sempat menulis
Setelah satu tahun
kau menulis
Dan setelah satu
tahun kau hilang
Mungkin kau telah
mendaki, atau sedang mendaki lagi
Pada mimpi dan makna
yang lain.
Dan aku,
Maaf, aku memutuskan
untuk tak jadi pendaki lagi.
Komentar
Posting Komentar