Tidak
bermaksud cocokologi dengan mars kebanggan Liverpool FC yaitu “you’ll never
walk alone”, namun kali ini saya akan spill-spill sedikit terkait hubungan
alone (sendiri), lonely (kesepian) dan tips-trick kalau kamu sedang ada di fase
tersebut.
Sebelum
masuk kepada korelasi, definisi kesepian merupakan sebuah keadaan di mana
seseorang merasa hampa, sendirian, dan tidak diinginkan. Para ahli sepakat
bahwa kesepian merupakan keadaan mental, bukan keadaan fisik.
Ya, sebagian
dari kita pasti setuju bahwa sepi tidak pernah perduli kamu kenal berapa juta
manusia dimuka bumi ini, sepi bukan berarti kamu tidak memiliki apa-apa atau
siapa-siapa untuk bisa mencurahkan rasa yang menurutmu sulit untuk dicurahkan,
sepi tidak sama dengan tidak ada orang yang bisa untuk kamu ajak diskusi atau
ngobrol perihal keadaan dirimu, sekali lagi sepi juga tidak melulu berkaitan
dengan tidak adanya pesan masuk dalam sosial mediamu. Kalau dikaitkan dengan
definisi sepi yang saya tulis diatas, rasanya sulit menjelaskan bagaimana persisnya
definisi sepi untuk realita yang seringnya berbeda dengan teori awalnya.
Terlepas
dari makna sepi yang sesungguhnya, rasa sepi biasanya datang justru menginginkan
ke-asing-an dan ke-menepi-an sejenak dari hingar bingarnya aktivitas
keseharianmu. Hal itu tentunya kontradiktif dengan makna sepi secara definisi.
Lalu
apakah ada korelasi antara sendiri dan sepi ? Kalau kita bedah secara
universal, dua hal itu jelas berkaitan dengan erat. Bahkan kadang stereotipe
sepi itu selalu diidentifikasikan karena kita tidak menemukan keramaian bukan ?
padahal pada realitanya justru dalam keramaianlah kita bisa merasakan apa makna
sepi yang sesungguhnya. Dan dalam kondisi-kondisi tertentu dua hal ini tidak
berkaitan sama sekali.
Terlepas
berkaitan atau tidak, ada seseorang yang pernah berpesan : “Sesepi apapun diri
kita, kita selalu punya Tuhan yang takan membiarkan kita benar-benar sendirian.”
Hal itu dijelaskan Oleh Allah dalam QS Al-Hadid yang berbunyi :
هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّا
مٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِ ۗ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِى الْاَ رْضِ وَمَا
يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَآءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيْهَا ۗ
وَهُوَ مَعَكُمْ اَيْنَ مَا كُنْتُمْ ۗ وَا للّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
"Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; kemudian Dia bersemayam di atas `Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar dari dalamnya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik ke sana. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."(QS. Al-Hadid 57: 4)
Berdasarkan ayat diatas, jelas sekali Allah menyatakan bahwa Ia tidak akan pernah meninggalkan hambanya (kita) dalam kondisi benar-benar sendiri. Apakah hal itu benar begitu?
Baiklah,
Tanpa kita sadari meski secara fisik dan nominal keberadaan mungkin kita sekarang
sedang seorang diri (sendiri), tapi secara hakikat kita tidak pernah sendiri.
Semenjak lahir, kita sudah ditemani oleh 30 - 40 triliun sel yang selalu
beregenerasi dan menemani hari-hari kita di setiap detiknya. Kita ditemani
berbagai macam hormon yang akan membantu meluapkan emosi yang sedang dirasakan.
Kita masih memiliki panca indera yang selalu siap sedia membantu untuk
menangkap eksistensi dan kehadiran bahwa kita memang tidak akan pernah sendiri.
Namun
kita memang tidak bisa memungkiri jika rasa sepi sendiri itu bisa datang kapan
saja. Tips trick jika kita sudah mulai merasakan kesepian dan kesendirian
menggangu kondisi kita, di dalam kitab Ibnu Sinni diriwayatkan melalui Al Walid
ibnul Walid Bahwa ia pernah mengatakan, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku
selalu dirundung oleh rasa takut.” Nabi saw bersabda, “Apabila engkau telah
berada di peraduanmu, ucapkanlah:
اَعُوْذُبِكَلِمَاتِ اللّٰهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ
وَشَرِّعِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَاَنْ يَحْضُرُوْنِ
A’uudzu
billaahit taammaati min ghadhabihi wa ‘iqaabihi wa syarri ‘ibaadihi wamin
hamazaatisy syayaathiini wa an yahdhuruuni.
yang
artinya: ‘Aku berlindung kepada kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kemurkaan-Nya, siksaan-Nya
dan kejahatan hamba-hamba-Nya, dan dari kejahatan setan-setan serta dari
kedatangan mereka kepadaku.’
Di
dalam kitab Ibnu Sinni diriwayatkan pula melalui Al Barra ibnu Azib r.a. yang
menceritakan: Seorang lelaki datang menghadap Rasulullah saw, mengadukan
tentang rasa kesepian yang dialaminya. Maka beliau (Nabi saw) bersabda,
“Perbanyaklah kamu mengucapkan:
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ رَبِّ الْمَلاَءِكَةِ وَالرُّوْحِ
جَلَّلْتَ السَّمٰوَاتِ وَالْاَ رْضَ بِالْعِزَّةِ وَالْجَبَرُوْتِ
Subhaanal
malikil quddusi rabbil malaa-ikati warruuhi jallaltas samaawaati wal-ardha bil
‘izzati wal jabaruuti.
‘Maha Suci Raja Yang Maha Kudus, Rabb para malaikat dan roh (Malaikat Jibril), langit dan bumi diciptakan dengan keagungan dan keperkasaan.’
Dilansir
dari Psychology Today, terlepas dari apapun alasan kenapa kita bisa merasakan
kesepian, ada beberapa aktivitas yang dapat membantu untuk mempercayai bahwa
You’ll never walk alone
1.
Mencoba
Pengalaman Baru
Jika kamu punya waktu luang, jalan-jalan sendiri ala backpacker sungguh mengasyikkan. Jika kita hanya memiliki keterbatasan waktu dan uang, kita bisa memanfaatkan jalan-jalan di lingkungan sekitar dan nikmati kondisi sekitar, hal itu akan sangat membantu menaikan moodmu kembali. Atau kamu juga bisa sekadar pergi menonton acara konser musik berbagai genre, menjadi relawan suatu acara, hingga mengikuti kelas-kelas keterampilan khusus, misalnya kelas memasak, kelas berkebun, kelas membordir, dan lain-lain.
2.
Berbicara
dengan Orang Asing
Obat ampuh saat merasa kesepian adalah berbicara. Misalnya saat pergi ke kedai kopi, kamu bisa mengobrol sedikit dengan barista atau pegawai kasir seputar kopi. Atau saat di perjalanan, tak ada salahnya mengobrol dengan pengendara atau penumpang lain. Carilah vibes-vibes baru dari orang-orang baru.
3.
Tetap terkoneksi
Cara mengatasi kesepian yang bisa dilakukan adalah, kembali berkabar dengan orang-orang terdekat. Mungkin, beberapa waktu terakhir kamu sangat sibuk sehingga tidak sempat berhubungan dengan keluarga atau sahabat. Cobalah untuk membuat janji makan siang, atau sekedar ngopi santai di mana kamu dapat saling bertukar kabar. Tanpa disadari, berbicara langsung, menatap mata lawan bicara dan tidak terdistraksi oleh HP masing-masing akan membuat hubungan terasa semakin dekat
4.
Melakukan
terapi jika kamu membutuhkannya.
Rasa takut, cemas yang menumpuk akan mudah terakumulasi menjadi anxious. Ya mengontrol hal ini memang tidak mudah, but its normal to feel that way :) kamu bisa berolahraga, kamu bisa melakukan hal-hal positif, kamu bisa berdoa, kamu perlu mencari vibes² yang positif yang dapat meminimalisir rasa² takut dan cemasmu agar tidak terlalu menggangu aktivitasmu
5.
Give
and share kebaikan
Seringkali,
‘menghukum’ diri dengan menyalahkan diri apabila gagal atau menemui masalah,
merasa bersalah jika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana, atau mengejek diri
jika salah mengambil langkah; khususnya saat berusaha mengatasi kesepian yang
dirasakan.
Mari, usaha untuk berubah dan lebih mencintai diri sendiri. Dukung dirimu untuk bangkit dari kesepian, berikan afirmasi positif pada diri Anda setiap hari, dan rayakan keberhasilan-keberhasilan kecil yang muncul dalam usaha mengatasi kesepian.
Its time to show compassion to others. Ya, self care sangat penting :) self care yang diimbangi dengan share care juga mengasyikan lho :')
6.
Jangan
memaksakan produktivitas
Kita kadang
mudah sekali ketrigger dan kedistrack untuk compare diri sendiri dengan orang
lain :') melihat rumput tetangga selalu hijau, sedang kita tidak pernah merasa
bahwa rumput kita juga sebenernya dilihat tetangga hijau juga. Ya, kita selalu
memaksakan agar kita produktif. Jatuhnya kita hanya mempersibuk diri tanpa
henti.Kita seperti kelelahan, tapi kita menail rasa itu,
Akumulasinya
akan menjadi bom waktu yang bisa menyebabkan burnout (kelelahan yg
berkepanjangan) Ada baiknya kita perlu jadwal dimana kita bekerja dan dimana
kita beristirahat dengan seimbang.
Were all human
and there will always be bad days :') Take care urself
Komentar
Posting Komentar