Resensi Buku : Muhammad, Lelaki Penggengam Hujan

 Identitas Buku

Judul Buku  

 

No. ISBN   

Penulis       

Penerbit

Tahun Terbit

Jumlah Hal.

Isi Buku     

Bahasa

Muhammad, Lelaki Penggengam Hujan

978-979-1227-79-7

Tasaro GK

Bentang Pustaka

Edisi 4, Tahun 2010

xxi  + 550 halaman

68 bab

Indonesia





 

Isi Resensi

Novel “Muhammad, Lelaki Penggengam Hujan” merupakan salah satu bagian dari tiga serial Novel Biografi Muhammad penggema, penggenggam, dan pengeja hujan. Novel karya Tasaro GK ini mengisahkan orang yang sangat istimewa dan dinantikan kehadirannya oleh seluruh kalangan umat manusia di dunia. Hal itu dibuktikan dengan penjabaran dari penulis bahwa kedatangannya telah ditandai di beberapa kitab suci banyak agama dengan tanda atau nama yang sangat bagus. Nama-nama tersebut antara lain Atvat-ereta, Buddha Maitreya, Bar Nasha, Himada, Pravaches dan masih banyak lainnya yang menunjukan satu manusia yang dinanti satu dunia dengan harapan yang sama yaitu sang penyelamat semesta.

Novel biografi ber-genre historis ini berisi sirah nabawiyah dengan penyuguhan kisah yang runtut, naratif, namun kental akan nuansa misteriusnya. Pembaca sering disuguhi karakter tokoh yang dideskripsikan secara jelas tanpa menyebut identitas. Hal itu seperti digambarkan dalam penggambaran karakter Aisyah R.A pada baris pengantar hanya digambarkan sebagai sahabat perempuan kecil yang baru saja kehilangan ibundanya dst., merupakan hal unik yang dapat menjadi pemantik untuk me-recall ingatan para pembaca. Novel ini juga lebih cenderung ke fiksi karna ada satu tokoh bernama Kashva yang diselingi penulis untuk menghidupkan novel ini.

Secara tata bahasa, novel ini banyak mengandung estetika dalam menyampaikan nilai profetik yang dapat dijadikan sarana pendidikan karakter bagi para pembacanya. Ada beberapa contoh nilai profetik yang tertera dalam Novel “Muhammad, Lelaki Pengenggam Hujan”. Dalam aspek kemanusiaan (amar maruf), pembaca disuguhkan aspek-aspek moral yang dimiliki oleh Rasulullah SAW maupun para sahabatnya seperti melakukan kebaikan, menerapkan belas kasih kepada sesama, saling memaafkan dll. lalu dari aspek liberasi (nahi mungkar) terutama khususnya bagi kaum perempuan, Rasulullah mencontohkan berperilaku memerangi adanya ketidakadilan gender sama seperti gambaran yang tertera di pengantar bahwa datangnya sang ‘astat-ereta’ untuk memuliakan para wanita dan mengangkat derajat kaum wanita dari kejahiliyahan.

Secara inti cerita, ada beberapa kisah menarik yang diabadikan dalam Novel “Muhammad, Lelaki Peggenggam Hujan” dengan alur waktu yang bersamaan yaitu sekitar 6 Masehi namun beda tempat. Kisah yang mendominasi novel ini ada kisah riil perjuangan Rasulullah SAW dan para sahabatnya dalam men-syiarkan Agama Islam pada latar perang terhebat yaitu Perang Uhud dan Perang Badar kemudian penulis sisipi dengan kisah fiksi Pemuda Nasrani yaitu Kashva yang ingin berjumpa dengan sosok Rasulullah SAW dengan berbagai perjuangan yang sangat besar.

Kelebihan dari novel ini, meski novel ini termasuk kategori bacaan tebal yaitu sekitar 550 halaman lebih, novel ini dibandrol dengan variatif harga yang cukup murah yaitu sekitar Rp. 70.000,00 – Rp. 100.000,00. Selain itu, dengan adanya penyajian quotes, gambar denah peta dan lainnya berdampak menambah nilai keindahan dari novel ini sendiri. Untuk bagian kekurangannya, karena novel ini merupakan gabungan dari serial Novel Biografi Muhammad 1,2,3, penulis sengaja menggantungkan ceritanya untuk bisa disuguhkan dan dinikmati di Novel selanjutnya yaitu “Muhammad, Para Pengeja Hujan” atau bisa dibilang kisah ini tidak selesai.

 

“.......mencintai itu, kadang mengumpulkan segala tabiat menyebalkan dari seseorang yang engkau cintai, memakinya, merasa tak sanggup lagi menjadi yang terbaik untuk dirinya, dan berfikir tak ada lagi jalan kembali, tapi tetap saja engkau tak sanggup benar-benar meninggalkannya”- Tasaro G.K

Komentar